Oleh: Saiful Huda Ems.

Jakarta,Gemanusa7.com-Ketika Mukidi diadukan berijazah palsu, prosesnya lama berbulan-bulan dan berakhir dengan keputusan resmi dari institusi yang bersangkutan, bahwa ijazahnya Mukidi asli, meskipun sampai detik ini masyarakat yang meminta ditunjukkan ijazahnya saja, tetap tidak juga ditunjukkan, demikian pula terhadap para pengadu ijazah palsunya, tetap tidak ditunjukkan ijazahnya.

Sedangkan ketika Mukidi melaporkan orang-orang yang mengatakan ijazahnya palsu, dari hasil analisanya sendiri sesuai dengan keahlian di bidangnya masing-masing, masih terus berlanjut.

Inilah kejanggalan penanganan kasus Ijazah Mukidi, dimana sebelumnya Mukidi menyatakan hanya akan menunjukkan ijazah aslinya pada Pengadilan jika diminta, namun kenyataannya proses uji laboratorium forensik menyatakan hasil, bahwa Ijazah Mukidi Asli.

Logika kemudian berbicara; jika demikian kesimpulannya, maka sebenarnya yang diuji forensik di laboratorium itu apa? Ijazahnya atau foto coppyannya saja? Jika ijazahnya yang telah selesai diuji, kenapa tidak ditunjukkan saja ijazahnya ke publik?

Logika kedua menyatakan; Mukidi mengatakan hanya akan menunjukkan ijazahnya yang asli pada pengadilan, itupun jika diminta oleh pengadilan. Lalu ijazah yang diuji di laboratorium forensik itu ijazah siapa Pak? Bukankah kata Mukidi ijazahnya hanya akan ditunjukkan ke pengadilan, itupun jika diminta oleh pengadilan?

Mukidi memang pernah juga menyatakan habis mengambil kembali ijazahnya, namun tak seorangpun dari awak media yang melihat ijazahnya kecuali map dari ijazahnya yang menurutnya tulisan di map itu sudah buram. Kalau sudah demikian, sangat mungkin yang diuji itu hanya foto copynya saja, pertanyaannya, apakah hanya dengan foto copy bisa diuji keaslian ijazah seseorang?

Jadi mohon semuanya dibuka secara transparan, agar rakyat ini tidak gaduh hanya karena soal ijazah dari sebuah keluarga yang paling ruwet se dunia, benar-benar keluarga paling ruwet se dunia !.

Jika Presiden Rusia, Vladimir Putin bertarung melawan presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy (2022 sampai sekarang), jika Presiden Indonesia, Bung Karno pernah bertarung melawan PM Malaysia, Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj (1963-1966), jika Presiden Irak, Saddam Hussein pernah bertarung melawan Presiden Amerika Serikat, George H.W Bush (1991) dan Pasukan Multinasional, serta melawan George W. Bush (2003-2011), maka Presiden Konoha, Mukidi bertarungnya melawan rakyatnya sendiri (dari tahun ke tahun semenjak Mukidi menjadi Presiden Konoha).

Ini benar-benar sebuah tragedi penegakan hukum yang kesekian kalinya di negeri Konoha, serta kenyataan pahit yang tidak dapat dibantah, ada mantan presiden yang turun anjlok levelnya dan musnah kenegarawanannya !

Ingatlah: untuk melihat hebat tidaknya seseorang, lihatlah dengan siapa ia bermusuhan atau berteman !…(SHE).

22 Mei 2025.

Saiful Huda Ems (SHE). Lawyer dan Analis Politik.

Ket: Saya tidak menyebut nama asli dan nama institusi dalam opini saya bukan karena saya takut, melainkan karena saya berusaha untuk tidak vulgar dalam menyampaikan pendapat.

(Gn7.c-)

By Admin7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *