Jakarta,Gemanusa7.com-
Kongres yang sedang berlangsung di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Kongres itu menghasilkan tiga keputusan penting, termasuk dorongan revisi Perda Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi.
Ketua Wali Amanah Majelis Kaum Betawi (MKB) Marullah Matali mengatakan kongres ini bermula dari arahan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta agar masyarakat Betawi memperkuat peran dan kekompakan dalam menghadapi perubahan Jakarta ke depan sebagai kota global.
“Kami diminta menciptakan suasana Betawi yang semakin kuat. Dan syaratnya lakukan kongres untuk menyikapi perkembangan Jakarta global. Hari ini kami laksanakan amanah itu,” ujar Marullah di TMII, Jakarta Timur, Sabtu (18/10/2025).Ia menegaskan hasil kongres akan segera disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno. Menurutnya, yang terpenting adalah mengokohkan kembali kekuatan masyarakat Betawi di Jakarta agar dapat berkontribusi aktif.
Ia menegaskan hasil kongres akan segera disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno. Menurutnya, yang terpenting adalah mengokohkan kembali kekuatan masyarakat Betawi di Jakarta agar dapat berkontribusi aktif.
“Betawi anak Jakarta, di kotanya sendiri harus memberikan dukungan sebesar-besarnya bagi pemerintah, baik pusat maupun provinsi. Betawi tak boleh tertinggal dalam program-program pemerintah,” tegasnya.
Marullah juga menekankan pentingnya kekompakan internal. Dengan begitu, Kaum Betawi dapat berkontribusi baik bagi pemerintah.
“Harus guyup, harus kompak. Kalau ada perbedaan bisa diselesaikan dengan baik di internal. Dengan begitu Betawi bisa memberikan kontribusi terbaik bagi pemerintah,” katanya.
Dalam forum tersebut, MKB menyepakati tiga keputusan pokok, yaitu menetapkan kembali Fauzi Bowo sebagai Ketua Dewan Adat Majelis Kaum Betawi dan Marullah Matali sebagai Ketua Wali Amanah. Kedua, mengokohkan status dan kedudukan MKB sebagai satu-satunya pilar utama serta wadah berhimpun masyarakat Betawi dan warga Jakarta secara umum, dengan menjunjung nilai luhur budaya Betawi.
Terakhir, mendorong revisi Perda Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi agar selaras dengan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan Tahun 2017 dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta.Majelis Kaum Betawi menggelar Kongres Istimewa di Jakarta Timur. Kongres diharapkan dapat memperkuat keguyuban budaya Betawi dan dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat.Kongres Istimewa Betawi dimeriahkan dengan orkes Betawi, baju adat, makanan khas, hingga tradisi balas pantun khas Betawi. Sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Wali Kota Administratif Legislatif, hingga tokoh adat Betawi turut menghadiri acara ini. Sekretaris Daerah Jakarta Marullah Matali mengatakan kongres ini merupakan hasil dari kunjungan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakilnya Rano Karno kepada sejumlah tokoh adat Betawi. Termasuk, ke mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.”Hal penting dalam kongres ini adalah mengokohkan kembali kekuatannya Betawi di Jakarta, anak Betawi, anak Jakarta di kotanya sendiri untuk memberikan dukungan sebesar-besarnya bagi pemerintah dalam hal ini pemerintah pusat maupun pemerintah DKI Jakarta,” kata Marullah, dikutip dari tayangan awak media Sabtu, 18 Oktober 2025.
Ada tiga hal yang dijadikan rekomendasi kepada Pemprov DKI Jakarta. Pertama, mengenai konsepsi regulasi kemajuan budaya Betawi.
Kedua, menegaskan dukungan penuh Betawi kepada Gubernur DKI Jakarta dan mengawal pemerintahannya lima tahun. Ketiga, mengukuhkan kembali Fauzi Bowo sebagai Ketua Dewan Adat Majelis Kaum Betawi dan Marullah Matali sebagai Ketua Wali Amanah Majelis Kaum Betawi.Tiga poin disepakati dalam kongres istimewa yang digelar Majelis Kaum Betawi (MKB).
Pertama, mengenai revisi Perda Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestraian Kebudayaan Betawi sehingga selaras dengan Undang- Undang Pemajuan Kebudayaan Nomor Tahun 2017 dan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah khusus Jakarta.
Kemudian, mengokohkan status dan kedudukan MKB sebagai satu-satunya pilar utama serta wadah berhimpun bagi masyarakat Betawi dan Jakarta pada umumnya yang mengedepankan nilai-nilai luhur budaya masyarakat Betawi.
Kongres ini juga memutuskan Marullah Matali sebagai Ketua Wali Amanah Majelis Kaum Betawi dan Fauzi Bowo sebagai Ketua Dewan Adat Majelis Kaum Betawi.Acara yang diinisiasi oleh Bamus Betawi dan Bamus 1982 ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi dan rekonsiliasi akbar masyarakat Betawi dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
Ketua Wali Amanah Majelis Kaum Betawi, Marullah Matali, menjelaskan bahwa gagasan kongres ini muncul setelah pertemuan dengan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta bersama sejumlah tokoh Betawi.
“Beliau mengamanahkan agar Betawi semakin kuat dan kompak, terutama dalam menghadapi Jakarta sebagai kota global ke depan. Maka hari ini kita laksanakan Kongres Istimewa ini,” ujar Marullah di Padepokan Pencak Silat TMII, Sabtu (18/10/2025).
Ia menegaskan, hasil dari kongres ini nantinya akan disampaikan kepada Pemprov DKI.
“Yang penting kita harus guyub, kompak, dan bersatu padu. Kalau ada perbedaan, selesaikan dengan baik di internal agar Betawi bisa terus berkontribusi positif,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Steering Committee (SC) Kongres Istimewa Kaum Betawi, Riano Ahmad, mengatakan kongres ini menjadi wadah penyatuan tekad masyarakat Betawi di tengah perubahan regulasi nasional.“Kongres ini wadah semua potensi masyarakat Betawi untuk bersatu. Kita tahu ada dinamika regulasi terkait UU Nomor 2 Tahun 2024, jadi kita harus menyesuaikan diri setelah Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota,” kata Riano.
Ketua Organizing Committee (OC), H. Zainuddin alias Haji Oding, menambahkan, kongres kali ini dihadiri oleh hampir seluruh unsur masyarakat Betawi.“Hadir 171 ketua umum ormas Betawi dari total 176, jadi sekitar 99,5 persen hadir.
Lengkap, dari pemerintah daerah, tokoh, sesepuh, alim ulama, semua unsur ada,” katanya.
(Gn7.c-)