Jakarta :Gemanusa7.com-

Partai Amanat Nasional (PAN) DKI Jakarta menyampaikan pandangan strategisnya terhadap masa depan ibu kota sebagai
kota global yang kompetitif, inklusif, dan berbudaya.

Hal ini disampaikan oleh Ical Syamsudin, perwakilan
PAN DKI jakarta, dalam wawancara
khusus mengenai tantangan dan harapan Jakarta ke depan.

Menurut Ical, Jakarta memiliki kapasitas untuk menjadi kota global, dengan daya
tarik yang kuat terhadap modal, barang, sumber daya manusia, ide, dan informasi
dalam skala internasional.

Namun demikian, sejumlah tantangan sosial-politik masih membayangi perjalanan
ke arah sana.

“Hambatan-hambatan sosial politik yang masih dihadapi Jakarta mencakup kesenjangan sosial ekonomi, kualitas hidup yang belum merata, tata kelola pemerintahan yang
belum optimal, risiko perubahan iklim dan bencana alam,
dinamika sosial budaya, hingga minimnya peran serta masyarakat secara aktif,” jelas Ical.

Ical juga menyoroti daya beli masyarakat yang saat ini masih tertekan. Menurutnya, diperlukan kebijakan yang
komprehensif dan terpadu agar
daya beli warga Jakarta dapat meningkat secara signifikan.

“Kebijakan pengendalian
harga, peningkatan pendapatan, penciptaan lapangan kerja, serta kebijakan fiskal
dan moneter yang mendukung
perlu diterapkan secara konsisten,” jelasnya. Ia juga menekankan pentingnya peran
sektor usaha dan masyarakat
dalam membangun kemandirian ekonomi warga.

Lebih jauh, Ical menekankan
bahwa pemahaman terhadap “berbudaya” dalam dunia politik tidak boleh dibatasi hanya
pada ornamen atau kesenian.

Baginya, budaya adalah elemen fundamental yang harus diintegrasikan dalam pembangunan kota global.

Menanggapi target Jakarta
menjadi kota global setara Tokyo pada 2045, Ical menyatakan
optimisme dengan syarat adanya sinergi lintas sektor. “Jakarta bukan sekadar kota, tetapi simbol kemajuan dan ketangguhan Indonesia.

Kami mendukung visi besar yang tertuang
dalam Perda Nomor 8 Tahun 2024 tentang RPJPD Jakarta
2025–2045.

Untuk mewujudkan
mimpi Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional dan
kota global, butuh kolaborasi erat antara pemerintah, dunia
usaha, komunitas, dan warga,” tegasnya.

Reporter : Edo Lembang/Gn7.c-

By Admin7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *